GEOGRAFI SUNAN GRESIK/ SYEIKH
MAULANA MALIK IBRAHIM
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT.,
atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Geografi Sunan Gresik/ Syeikh
Maulana Malik Ibrahim
ini. Salawat dan salam semoga selalu tercurah dan terlimpah kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW., beserta keluarga dan sekalian sahabatnya sampai hari
kiamat.
Dari awal sampai akhir penyusunan makalah ini, banyak
bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak yang diberikan kepada kami. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan suatu penghargaan dan ucapan terima
kasih, terutama kepada : Ibu Hj.Rahmihani sebagai Dosen
pembimbing pada mata kuliah Sejarah
Pendidikan Islam yang di tengah kesibukan beliau tetap berkenan memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada kami.
Kami
menyadari, bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat berbagai kekurangan.
Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
yang kami miliki. Untuk itu
segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari berbagai pihak, demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap, semoga makalah ini bermanfaat. Amin!
Barabai, April
2011
Wassalam
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar................................................................................................. i
Daftar
Isi.......................................................................................................... ii
BAB
I : Geografi Sunan Gresik/ Syeikh Maulana Malik Ibrahim.................... 1
A. Asal Usul Maulana Malik Ibrahim.................................................... 1
B. Silsilah Maulana Malik Ibrahim......................................................... 2
C. Metode Dakwahnya Maulana Malik Ibrahim................................... 3
D. Hari dan Tanggal Wafatnya Maulana Malik
Ibrahim....................... 6
E. Keadaan Makam Maulana Malik Ibrahim......................................... 7
Daftar
Pustaka.................................................................................................. 9
BAB I
GEOGRAFI SUNAN GRESIK/
A.
Asal Usul
Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik
Ibrahim adalah salah satu dari kesembilan sunan-sunan. Dia putra dari Barebat
Zainul Alam, purta dari Jamaliddin Akbar Al Husain, putra dari Imam ahmad Syah.
Yang lahirnya di negeri Campa Kamboja, maka dari itu kemungkinan ibu Maulana
Malik Ibrahim bukan putri seorang raja India yang telah melahirkan dua putra laki-laki
itu. Tetapi kemungkina sekali Barebat Zainul Alam meninah lagi dengan wanita
Campa yang melahirkan Maulana Malik Ibrahim.
Setelah
Maulana Malik Ibrahi sudah dewasa, ia di perintahkan oleh ayahnya untuk
menyebarkan agama islam ke negeri selatan. Pada tahun 1379 M Maulana Malik
Ibrahim dan rombongannya berangkat dan meninggalkan campa. Pada tahun 1390
sampailah ke tanah jawa yang langsung bertempat di Gresik, jawa timur.
Menurut buku
yang dipegang oleh juru kunci makam Maulana Malik Ibrahim, di ceritakan bahwa
kedatangan rombongan yang dipimpin oleh Mailana Malik Ibrahim ke gresik pada
tahun 801 H tepatnya pada tahun 1390 M. Dan di situlah membuka took. Dan
menurut A. Wahib Tamin, rombongan dakwah yang dipimpin Maulana Malik Ibrahim
itu branggota 40 orang dan didalanya termasuk seorang utusan raja cermin.
(Dalam banyak sumber yang mengatakan bahwa cermin bukan seorang utusan dari
raja, akan tetapi dia sendirilah Raja cermin).
Memang nasabnya Maulana Malik Ibrahim termasuk para tokoh pejuang islam, sebagai mubaligh yang menyiarkan Agama Islam baik di daerahnya maupunhingga meluas kedaerah lain, bahkan keluar negeri jauh dirantau orang. Itulah asal usul nasab Maulana Malik Ibrahim adalah tokoh-tokoh yang benar-benar sebagai mujahid dakwah.
Memang nasabnya Maulana Malik Ibrahim termasuk para tokoh pejuang islam, sebagai mubaligh yang menyiarkan Agama Islam baik di daerahnya maupunhingga meluas kedaerah lain, bahkan keluar negeri jauh dirantau orang. Itulah asal usul nasab Maulana Malik Ibrahim adalah tokoh-tokoh yang benar-benar sebagai mujahid dakwah.
B.
Silsilah
Maulana Malik Brahim
Menurut
beberapa sumber yang dapat dipercaya, silsilah Maulana Malik Ibrahim sampai
kepada Zainal ‘Abidin bin Sayyidina Husain bin sayyidina Ali bin Abi Tholib.
Dengan demikian Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan Rasulallah saw, karena
Ali bin Abi Tholib ra. Adalah suami dari Sayyidatina Fathimah putri Rasulallah
saw. Yang kemudian menurunkan Sayyidina husein.
Adapun
lengkapnya silsilah itu ialah sebagai berikut;
1.
Ali bin Abi Thalib ra, memperistri Fathimahtuz Zahra.
2.
Berputra Sayyid Husein.
3.
Berputra Sayyid Ali Zainal ‘Abidin.
4.
Berputra Sayyid Muhammad baqir.
5.
Berputra Sayyid Ja’far Ash Shidiq.
6.
Berputra Sayyid Muhammad Ali Al Uraidi.
7.
Berputra Syeikh Isa Al Bashri.
8.
Berputra Syeikh Ahmad Al Muhajir.
9.
Berputra Syeikh ‘Ubaidillah.
10.
Berputra Syeikh Muhammad Shohib Marbaat.
11.
Berputra Syeikh Alwi.
12.
Berputra Syeikh Abdul Malik.
13.
Berputra Syeikh Maulana Abdul Khan.
14.
Berputra Syekh Maulana Ahmad atau Ahmad Syah jalal.
15.
Berputra Syeikh Jamaludin Akbar Al husein.
16.
Berputra Syeikh Barebat Zainul Alam.
17.
Berputra Maulana Malik Ibrahim.
C.
Metode
Dakwahnya Maulana Malik Ibrahim
Setelah
berhasih menyimpulkan langakah yang apa tepat untuk melaksanakan di dalamnya
menyiarkan Islam, maka beberapa metode dakwahpun dipraktekkan, antara lain:
1.
Berjualan Keperluan Hidup Masyrakat Sehari-hari.
Berjualan dan
berdagangan bukanlah metode, tetapi sarana untuk melaksanakan metode yang
paling tepat dengan berjualan yakni mengakrapi masyarakat. Dan Maulana Malik
Ibrahim harus mendekati para masya rakat agar cepat mengenal banyak penduduk yang
berada di situ. Malai dari nama orang, keluarganya, situasi sosial ekonomi,
kondisi kehidupannya, hobi dan wataknya serta sifat-sifatnya, bahkan hal-hal
yang agak pribadi pun diketauhinya. Dan Maulana Malik Ibrahim saat menolong
atau membantu seseorang mengajak dan membimbing, menasihati maupun mengingatkan
seseorang, melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar ataupun mengajak berdialog
sampai berdebat sekalipun, adalah setelah mengetahui betul-betul kondisi
seseorang. Karena itulah beliau mendirikan warung di desa tersebut dengan harga
yang begitu relative muranya,karena Maulana Malik Ibrahim di sini menyiarkan
Agama dan tidak mencari keuntungan.Dan banyak sekali pengunjungnya. Selain itu
terkenal akan keramahannya, baik hati, budi pekerti, dapat dipercaya, suka
menolong sesame manusia, dan sifat-sifat mulia yang lainnya yang memikat hati
para masyarakat. Anggapan atau opini masyarakat terhadap beliaulah yang
membantu cepatnya keberhasilan dakwah Islam, karena masyarakat banyak yang
tertarik akan Agama Islam yang beliau bawa.
2.
Menjadi Tabib.
Maulana Malik
Ibrahim selain pandai dalam perdagangan, beliau juga pandai dalam masalah
pengobatan macam-macam penyakit. Setiap orang yang berobat kebeliau, akhirnya
bisa sembuh juga. Dan pada saat pengobatannya itu Maulana Malik Ibrahim
mempunyai prinsip tidak memungut biaya. Dengan hal ini menjadikan Islam semakin
terkenal ditengah-tengah masyarakat dan masyarakat yang terpencil. Dan yang
masih menganut Agama Syiwa dan kejawen. Hal ini menyebabkan beliau terkenal dan
tokoh kharismatik. Dan tidak ada yang merasa dendam, curiga akan kedatangannya,
sehingga beliau menjadi tumpuan banyak harapan.
3.
Merakyat.
Bukan dinamakan seorang Ulama’ dan
mubaligh, siapa yang tidak pandai menyelami hati masyarakat yang menjadi obyek
dakwahnya. Beliau rajin mempelajari bahsa rakyat atau bahasa daerah sehingga
dalam waktu yang tidak lama telah mahir dan dapat menguasai bahasa rakyat.
Berkat taktik dan sikap yang dijalankan oleh beliau Agama Islam dapat menarik
perhatian rakyat. Karena beliau pandai menyesuaikan diri. Dan beliau tidak
memperbedakan antara islam dan falsafah Hindu-Syiwa, akan tetapi beliau
menggunakan tutwuri handayani (mengikuti dari belakang sambil mempengaruhi).
Dan dengan keramahan dan kerendah dirinya, banyak sekali masyarakat yang
berbondong-bondong masuk islam.
4.
Ajaran Kasta Hindu menguntungkan dakwahnya Maulana
Malik Ibrahim.
Didalam
dakwahnya kepada rakyat jelita, Maulana Malik Ibrahi menjelaskan kepada mereka
bahwa menerut ajaran Islam tidak ada perbedaan kelas. Orang yang oaling mulia
di sisi Allah ialah orang yang taqwa dan berbuat baik. Maka tidak ada perbedaan
antara yang kaya dan yang miskin, antara orang yang berpangkat dengan rakyat
kecil, antara bangsawan dengan rakyat jelata.
Dalam Kasta
Waisya dan Sudra tidak dapat menikmati hak-hak asasi manusia karena di pandang
rendah. Terutama penduduk yang berada di Hindia pada tahun 1981, yang nasibnya
masih menyedihkan sekali. Dan pada tahun akhir 1981, sangat mengejutkan sekali,
karena hampir puluhan orang yang masuk Islam. Yang mana dia merasa didalam
Hindhu mereka dianggap hina. Dan akhirnya para pengikut Maulana Malik Ibrahim
bisa menemukan jati diri dan mengangkat derajat mereka. Dengan demikian
Islamlah yang mengangkat derajat mereka sama seperti manusia lain.
5.
Membangun Masjid Dan Pesantre Pertama di Jawa.
Setelah para
pengikut Islam semakin banyak, maka Maulana Malaik Ibrahim mendirikan sebuah
Masjid, yang mana tidak diketahui ini masjid pertama atau bukan, tidak ada
keterangan. Dan banyak sekali orang islam yang dari luar desa dengan bermaksud
untuk mencari ilmu atau memperdalam Agama Islam, maka Maulana Malik Ibrahim
mendirikan pesantren islam. Dan pesantren inilah yang pertama ada di Jawa. Dari
pesantren inilah kemudian dilontarkan banyak para mubaligh yang akhirnya mereka
menyiarkan Agama islam keberbagai daerah.
6.
Ingin Mengislamkan Raja Majapahit.
Maulana
MalikIbrahim setelah beberapa tahun bermukin di leran dan sekitarnya, dapat
mengetahui mendalam tentang adat isti adapt maupun sosial budaya. Masyarakat
yang berada dibawah kekuasaan kerajaan Majapahit, yang dirasuki dengan
kepatuhan dan ketundukan yang bersifat fiodalistis. Apalagi nabi Muhammad SAW.
Menyebutkan bahwa rakyat itu mengikuti Agama yang dipeluk Rajanya. Dengan sabda
nabi ini, Maulana MalikIbrahim semaki yakin Islam agar cepat tersebar apabila
Raja Majapahit akan memeluk Islam. Dengan ide beliau, telah mengirimkan surat
kepada Sultan Mahmud Syah Alam untuk dating ke Gresik dengan menikahkan
putrinya dengan Raja Majapahit untuk bisa masuk Islam dengan cara pernikahan.
Akan tetapi pada akhirnya Maulana Malik Ibrahim tidak berhasil untuk
mengislamkan Raja Majapahit.
D.
Hari dan
Tanggal Wafatnya Maulana Malik Ibrahim
Tahun wafatnya
Maulana Malik Ibrahi tidak ada orang yang beda pendapat, yakni pada tahun 822
Hijriyah bertepatan dengan tahun 1419 Masehi. Namun untuk tanggal dan hari
masih banyak sekali yang beda selisih. Sebagaimana yang tertulis dalam batu
nisan makam Maulana Malik Ibrahim yaitu “Senin, 12 Rabi’ul Awwal tahun 822
Hijriyah” dan bertepatan tahun 1419 Masehi.
Ayat-ayat
Al-Qurán yang tertulis di batu nisannya terdiri dari:
Surat
Al-Baqarah ayat 255, terjemahannya :
“Allah, tidak ada Tuhan malainkan
Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak
mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada
yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui
apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi
(ilmu dan kekuasaan) Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya. Dan Allah Mahatinggi dan Mahabesar/Perkasa.”
Surat
Ali Imran ayat 185, terjemahannya :
“Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu, barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka
sesungguhnya ia beruntung. Kehidupan di dunia tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayakan.”
Surat
Ar-Rahman ayat 25, 27, terjemahannya :
“Semua yang di bumi akan binasa.
Dan tetap kekal wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
Surat
At-Taubah ayat 21, 22, terjemahannya :
“Tuhan mereka menggembirakan
mereka dengan memberikan rahmat dari pada-Nya, keridhaan dan surga. Mereka
memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal, mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah pahala yang besar.”
Selanjutnya tertulis data siapa yang dimakamkan di kuburan itu. “Inilah
makam Almarhum Almaghfur, yang berharap rahmat Tuhan, kebanggaan para Pangeran,
sendiri Sultan dan para Menteri, penolong para fakir dan miskin, yang
berbahagia lagi syahid, cemerlangnya simbol negara dan agama, Malik Ibrahim
yang terkenal dengan Kakek Bantal. Allah meliputinya dengan Rahmat-Nya dan
keridhaan-Nya, dan dimasukkan ke dalam surga. Telah wafat pada hari senin 12
Rabiul Awwal tahun 822 H.”
Dari huruf-huruf Arab
yang terdapat di batu nisannya dapat diketahui bahwa Syekh Maulana Malik
Ibrahim adalah si Kakek Bantal, penolong fakir miskin, yang dihormati para
pangeran dan para sultan ahli tata negara yang ulung, hal itu menunjukkan
betapa hebat perjuangan beliau terhadap masyarakat, bukan hanya pada kalangan
atas melainkan juga pada golongan rakyat bawah yaitu kaum fakir miskin.
E.
Keadaan
Makam Maulana Malik Ibrahim
Pada
lingkungan Shyah Maulan Malik Ibrahim banyak sekali makam lainnya antara lain
makam keluarga dan kaum muslim yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang
seiman dan seperjuangan, bahkan pada lingkungan makam beliau terdapat makam
seorang bangsawan yang telah menjadi bupati pertama saat itu yang tiada lain
beliau adalah Tumenggung Pusponegora baliau adalah murid dari sunan Giri.
Dilingkungan makam tersebut sangatlah jelas nuansa-nuansa jawa yang sangat
pekat baik bukti dari masa-masa jawa pada saat itu atau simbol-simbol yang
mempunyai arti tertentu.
Kita melihat
dimakam Maulan Malik Ibrahim terdapat bentuk makam dan batunisan yang besar
disertai dengan ukiran Khot Arab, pada hal tersebut orang-orang jawa disekitar makam
tersebut mengartikan kalau Maulana Malik Ibrahim adalah orang besar yang
menyebarkan agama Islam ditanah tersebut. Begitu juga kita melihat pada makam
Pusponegoro banyak sekali makam-makam keluarga yang berbatu nisankan sangat
besar terutama pada batunisan Pusponegora sendiri kita dapat melihat keaslian
batu murni yang sangat besar yang telah dipahat dan dijadikan batu nisan hal
tersebut juga menandakan bahwa beliau juga termasuk orang besar. Pada
penelitian ini dapat dibuktikan dengan pasti situs-situs yang sangat kental
dengan jawanya dapat dibuktikan pada tulisan jawa kelasik atau aksara jawa.
DAFTAR PUSTAKA
http://quantumillahi.wordpress.com/2011/03/30/syeikh-maulana-malik-ibrahim-sunan-gresik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar