Daftar Blog Saya

Selasa, 22 Mei 2012

Definisi dan Contoh Belajar


BAB I
PENDAHUULUAN
Masalah pengertian belajar ini, para ahli psikologi dan pendidikan mengemukakan rumusan yang berlainan sesuian dengan bidang dan keahlian mereka  masing-masing tentu saja mereka mempunyai alasan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Adapun formasi  atau kata yang dirangkai oleh para ahli untuk memberikan pengarahan belajar , maka maka intinya tidak lain adalah  masalah “Perubahan” yang terjadi dalam diri individu yang belajar. Oleh karena itu, seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhiri dari aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinyadengan pemilikan pengalaman baru maka individu itu dikatakan telah belajar.


BAB II
MEMAHAMI KONSEP DASAR  BELAJAR
1.    DEFENISI DAN CONTOH BELAJAR
A.       Pengertian Belajar
Belajar adalah suartu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. James O. Whitteaker, misalnya, merumuskan belajar sebagai proses dimanana tingkah laku ditimbulkan atau di ubah melalui latihan atau pengalaman. Cronbrach berpendapat bahwa learning is shown by chage in behavior as result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Howard L. Kingskey mengatakan bawha learning is the process by which behavior ( in the broader sense ) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau di ubah melalui praktek atau latihan.
Drs. Slameto juga merumuskan pengertian tantang belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkain kegiatan jiwa dan raga untuk mempelroleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
B.       Hakikat Belajar
Dari sejumlah pengertian belajar yang telah di uraikan, ada kata yang sangat penting untuk dibahas pada bagian ini, yakni kata “Perubahan” atau chage. Chage adalah sebuah kata dalam bahasa inggris, yang bila diindonesiakan berarti “perubahan”
Ketika kata “perubahan” dibicarakan dan dipermasalahkan mendasar dari masalah belajar.
C.      Ciri-Ciri Belajar
1.        Perubahan yang terjadi secara sadar
2.        Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
3.        Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
4.        Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5.        Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah
6.        Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
D.      Teori-Teori Belajar
1.        Teori belajar menurut ilmu jiwa daya
Ahli-ahli ilmu jiwa daya mengemukakan suatu teiri bahwa jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah kekuatan yang tersedia. Akibat dari teori ini, maka belajar hanyalah melatih semua daya itu. Untuk melatih daya ingat seseorang harus melakukannya dengan cara menghafal kata-kata atau angka, istilah-istilah asing, dan sebagainya. Oleh karena itu, menurut para ahli ilmu jiwa daya, bila ingoin berhasil dalam belajar, latihlah semua daya yang ada di dalam diri.
2.        Teori tanggapan
Teori tanggapan adalah suatu teori belajar yang menentang teori belajar yang dikemukakan oleh ilmu jiwa daya. Herbart adalah orang yang mengemukakan teori tanggapan. Menurut teori tanggapan belajar adalah memasukkan tanggapan sebanyak-banyaknya, berulang-ulang, dan sejelas-jelasnya.
3.        Teori belajar menurut ilmu jiwa gestalt
Gestalt adalah sebuah teori belajar yang dikemukakan oleh koffka dan kohler dari jerman. Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih pentinng dari bagian-bagian. Belajar dengan pengertian lebih dipentingkan daripada hanya memasukkan sejumlah kesan. Belajar dengan insight (pengertian) adalah sebagai berikut:
a.              Insight tergantung dari kemampuan dasar.
b.             Insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan (dengan apa yang dipelajari).
c.              Insight hanya timbul apabila situas belajar diatur sedemikian rupa, sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati.
d.             Insight adalah hal yang harus dicari, tidak dapat jauh dari langit.
e.              Belajar dengan insight dapat diulangi.
f.              Insight sekali didapat dapat digunakan untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.
Bagian-bagian belajar
a.              Belajar berdasarkan keseluruhan
b.             Belajar adalah suatu proses perkembangan
c.              Anak didik sebagai organisme keseluruhan
d.             Terjadi trasnfer
e.              Belajar adalah terorgaanisasi penglaman
f.              Belajar harus dengan insight
g.             Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan, dan tujuan
h.             Belajar berlangsung terus-menerus
4.        Teori belajar dari R. Gagne
Dalam masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi.
a.              Belajar adalah suatu proses yang memperoleh motivasi dalam pengatahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
b.             Belajar adalah pengatahuan atau keterampilan yang diperoleh dari intruksi.
Gagne mengatakan bahwa sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori yang disebut the domainds of learning, yaitu sebagai berikut.
1.             Keterampilan motoris (motor skill)
2.             Informasi verbal
3.             Kemampuan intelektual
4.             Stretegi kognitif
5.             Sikap
5.        Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi
Teori asosiasi disebut juga teori sarbond. Sarbond singkatan dari stimulus, respons, dan bond. Stimulus berarti rangsangan, respons berarti tanggapan, dan bond berarti dihubungkan. Rangsangan diciptakan hanya untuk memunculkan tanggapan kemudian dihubunggkan antara keduanya dan terjadilah asosiasi.
Dari aliran ilmu jiwa asosiasi dan dua teori yang sangat terkenal, yaitu teori konektionisme dari Thordoke dan teori conditioning dari Ivan P. Pavlov.
a.              Teori Konektionisme
Konektionisme adalah orang yang menggunkan teori Konektionisme. Ada tiga hukm belajar yang utama dan ini diturunkannya dari hasil-hasil penelitiannya. Ketiganya adalah hukum efek, hukum latihan, dan hukum kesepian.
1.        Hukum efek
Hukum ini menyebutkan bahwa keadaan memuaskan menyusul respons memperkuata pautan antara stimulus dan tingkah laku.
2.        Hukum latihan
Hukum ini menjelaskan keadaan seperti dikatakan pepatah “latihan menjadi sempurna”. Dengan kata lain, pengalaman yang di ulang-ulang akan memperbesar peluang timbulnya respons (tanggapan) yang benar.
3.        Hukum kesepian
Hukum ini melukiskan syrat-syarat yang menentukan keadaan yang disebut “memuaskan”, atau  “menjeengkelkan” itu. Terhadap teori konektisme ini ada beberapa kelemahan dalam pelaksanaannya, yaitu:
a.         Belajar menurut teori ini bersifat mekanisme
b.        Pelajar bersipat teacher centered (terpusat pada guru)
c.         Anak didik fasif
d.        Teori ini lebih mengutamakan materi
b.             Teori conditioning
Teeori ini bila diterapkan dalam kegiatan belajar juga banyak kelemahannya. Kelemahan itu antara lain berikut ini:
1.        Percobaan dalam laburatorium berbeda dengan keadaan sebenarnya
2.        Pribadi seseorang (cita-cita, kesanggupan, minat, emosi, dan sebagainya) dapat mempengaruhi hasil eksperimin
3.        Respons mungkin dipengaruhi oleh stimulus yang tak dikenal. Dengan kata lian, tidak dapat diramalkan terlebih dahulu, stimulus manakah yang menarik minat seseorang.
4.        Teori ini sangat sederhan dan tidak memuaskan untuk meenjelaskan segala seluk-beluk belajar yangn ternyata sangat kompleks.
E.       Jenis-Jenis Belajar
1.        Belajar arti kata-kata
Belajar kata-kata maksudnya adalah orang mulai menangkaap arti yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan.
2.        Belajar kognitif
Dalam belajar kognitif, objek-objek yang ditanggapi tidak hanya bersifat materiil, tetapi juga yang tidak bersifat materiil. Objek-objek yang bersipat materiil misalnya antara lain, orang, binatang, bangunan, kendaraan, perabut rumah tangga, dan tumbuh-tumbuhan. Objek yang bersifat tidak materiil misalnya seeperti ide kemajuan, keadilan, perbaikan, pembangunan, dan sebagainya.
3.        Belajar menghapal
Menghapal adalah aktivitas menanamkan suatu materi verbal didalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksi (diingat) kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli.
4.        belajar teoritis
Bentuk belajar ini bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta (pengatahuan) dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat dipahami dan digunakan untuk memecahkan problem, seperti terjadi dalam bidang-bidang ilmiah.
5.        Belajar konsep
Konsep atau pengertian adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstrak terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek ditempatkan dalam golongan tertentu.
6.        Belajar kaidah
Belajar kaidah (rule) termasuk dari jenis belajar kemahiran  intelektual (intelectual Skill), yang dikemukakan oleh Gagne. Belajar kaidah adalah bila dua konsep atau lebih dihubungkan satu sama lain, terbentuk suatu ketentuan yang merepresentasikan suatu keteraturan.
7.        Belajar berpikir
Konsep Dawey tentang berpikir menjadi dasar untuk pemecahan masalah adalah sebagai berikut.
a.              Adanya kesulitan yang dirasakan dan kesadaran akan adanya masalah
b.             Masalah itu diperjelas dan dibatasi
c.              Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan.
d.             Mencari hubungan-hubungan untuk  merumuskan hipotesis- hipotesis, kemudian hipotesis- hipotesis itu dinilai, diuji agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak.
e.              Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai pada kesimpulan.
Menurut Dawey, langkah-langkah dalam pemecahan masalah adalah sebagai berikut.
a.              Kesadaran akan adanya masalah
b.              Merumuskan masalah
c.              Mencari data dan merumuskan hipotesis-hipotesis
d.             Menguji hipotesis-hipotesis itu
e.              Menerima hipotesis yang benar
8.        Belajar keterampilan motorik (motor skill)
Orang memiliki suatu keterampilan motorik, mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu dengan mengadakn koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu.
9.        Belajar estesis
Bentuk belajar ini bertujuan mermbentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan dalam berbagai bidang kesenian.
F.       Aktivitas-Aktivitas Belajar
Dalam belajar, seseorang tidak akan dapat menghindarkan diri dari situasi. Beberapa aktivitas belajar sebagai berikut:
1.        Mendengarkan
Mendengarkaan dalh suatu aktivitas belajar. Setiap orang yang belajar disekolah pasti ada aktivitas mendengarkan.
2.        Memandang
Memandanng adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek. Akitivitas memandang berhubungan erat dengnan mata. Karena dalam memandang itu matalah yamg memegang peranan penting.
Tapi perlu diingat bahwa tidak semua aktivitas memandang berarti belajar. Aktivitas memandang dalam arti belajar disini adalah aktivitas memandang yang bertujuan sesuai dengan kebutuhan untuk mengadakan perubahan tingkah laku yang positif.
3.        Meraba, membau, dan mencicipi/mengecap
Aktivitas meraba, membau, dan mengecap adalah indra manusia yang dapat dijadikan sebagai alat untuk kepentinngan belajar. Artinya aktivitas meraba, membau, dan mengecap dapat memberikan kesempatan bagi seseorang untuk belajar.
4.        Menukis atau mencatat
Menulis atau mencatat merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari aktivitas belajar. Dalam pendidikan tradisional kegiatan mencatat  merupakan aktivitas yang sering dilakukan.
Perlu diketahui bahwa tidak setiap mencatat adalah belajar. Aktivitas mencatat yangt bersipat menurut, menciplak atau mengcopy tidak dapat dikatakan sebagai aktivitas belajar. Mencatat yang termasuk sebagai aktivitas belajar yaitu apabila dalam mencatat itu orang menyadari kebutuhan dan tujuannya, serta menggunakan seperangkat tertentu agar catatan itu nantinya berguna bagi pencapaian tujuan belajar.
5.        Membaca
Aktivitas adalah suatu aktivitas yang paling banyak dilakukan selam belajar di sekolah atau di perguruan tinggi.
Kalau belajar adalah untuk mendapatkan ilmu pengathuan, maka membaca adalah jalan menuju ke pintu ilmu pengatahuan. Ini bererti untuk mendapatkan ilmu pengatahuan tidak ada cara lain yang harus dilakukan kecuali memperbanyak membaca.
6.        Membuat ikhtisar atau ringkaasan dan menggarisbawahi
Ikhtisar atau  ringkasan ini memang dapat membantu daloam hal mengingat atau atau mencari kembali materi dalam buku untuk masa-masa yang akan datang. Untuk keperluan belajar yang isentif, bagaiman juga hanya membuat ikhtisar adalah belum cukup.
7.        Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram dan bagan-bagan
Semua tabel, diagram, dan bagan dihadirkan di buku tidak lain adalah dalam rangka memperjelas penjelasan yang penulis uraikan. Penulis sadar bahwa penjelasan yang dibuat tidak tidak dapat memberikan  gambaran kesan  yang baik bila tidak dibantu dengan menghadirkan tabel, diagram, atau bagan.
8.        Menyusun paper atau kertas kerja
Dalam menyusun paper tidak bisa sembarangan, tetapi harus metodologis dan sistematis. Metodologois artinya menggunakan metode-metode tertentu dalam pengarapannya. Sisteematis artinya menggunakan kerangka berpikir yang logis dan kronologis.
9.        Menginngat
Ingatan itu sendiri adalah kemampuan jiwa untuk memasukkan (learning), menyimpan (restention) dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau. Jadi, mengenai ingatan tersebut ada tiga pungsi, yaitu : memasukkan, menyimpan, dan mengangkat kembali ke alam sadar.
Ingatan (memory) seseorang dipengaruhi oleh beberapa paktor, yaitu sifat seseorang , alam sekitar, keadaan jasmani, keadaan rohani (jiwa) dan umur seseorang. Mengingat adalah salah satu aktivitas belajar.
10.    Berpikir
Berpikir adalah termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir orang memperoleh penemuan baru, setidak-tidaknya orang menjadi tahu tentang hubungan antara sesuatu.
11.    Latihan atau praktek
Learning by doing adalah konsep belajar yang menghendaki adanya penyatuan usaha mendapatkan kesan-kesan dengan cara berbuat. Dengan banyak latihan kesan-kesan yang diterima lebih fungsional. Dengan demikian, aktivitas latihan dapat mendukung belajar yang optimal.


KESIMPULAN

A.           Ciri-ciri belajar
a.              Perubahan yang terjadi secara sadar
b.             Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
c.              Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
d.             Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
e.              Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah
f.              Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
B.            Teori belajar
a.              Teori belajar menurut ilmu jiwa daya
b.             Teori tannggapan
c.              Teori belajar menurut ilmu jiwa gestald
d.             Teori belajar dari R. Gagne
e.              Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi
C.           Jenis  belajar
a.              Belajar dari kata-kata
b.             Belajar kognitif
c.              Belajar menghapal
d.             Belajar teoritis
e.              Belajar konsep, dll
D.           Aktivitas-aktivitas belajar
a.              Mendengarkan
b.             Memandang
c.              Membaca
Menulis dan mencatat,  dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar