Daftar Blog Saya

Selasa, 20 September 2011

Penggunaan Media Belajar Dalam Proses Belajar Mengajar


BAB I
PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
A. Pengertian Media  
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “Madiam”, yang berarti perantara atau pengantar.Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi atau penyalur pesan. Secara luas media dapat diartikan dengan manusia, peristiwa benda atau peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan          
B. Media Sebagai Alat Bantu
Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran.Kita harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran,karena proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi,penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata& tulisan) maupun non-verbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah sebagai suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang di berikan oleh guru kepada anak didik. Setiap materi pelajaran memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi dan untuk menyederhanakan tingkat kesukaran tersebut diperlukan kehadiran media sebagai alat      bantu seperti : globe, grafik, gambar dan lain-lain. Disamping itu media juga mempunyai fungsi untuk mengatasi kebosanan dan kelahan yang diakibatkan dari penjelasan guru yang sukar di mengerti. Penggunaan media harus menunjang tujuan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Ada kalanya penafsiran berhasil, adakalanya tidak.Kegagalan/ketidakberhasilan dalam memahami apa yang didengar, dibaca,dilihat atau diamati. Kegagalan/ketidakberhasilan atau penghambat dalam proses komunikasi dikenal dengan istilah barriers atau noise. Semakin banyak verbalisme semakin abstrak pemahaman yang diterima.Lantas dimana fungsi media? Ada baiknya kita melihat diagram cone of learning dari Edgar Dale yang secara jelas memberi penekanan terhadap pentingnya media dalam pendidikan:
Secara umum media mempunyai kegunaan:
  1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
  2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
  3. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
  4. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
  5. memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:
  1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
  2. Pembelajaran dapat lebih menarik
  3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
  4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
  5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
  6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
  7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
  8. Peran guru berubahan kearah yang positif
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.
Untuk itu perlu dicermarti daftar kelompok media instruksional menurut Anderson, 1976 berikut ini:
KELOMPOK MEDIA
MEDIA INSTRUKSIONAL
1.
Audio
  • pita audio (rol atau kaset)
  • piringan audio
  • radio (rekaman siaran)
2.
Cetak
  • buku teks terprogram
  • buku pegangan/manual
  • buku tugas
3.
Audio – Cetak
  • buku latihan dilengkapi kaset
  • gambar/poster (dilengkapi audio)
4.
Proyek Visual Diam
  • film bingkai (slide)
  • film rangkai (berisi pesan verbal)
5.
Proyek Visual Diam dengan Audio
  • film bingkai (slide) suara
  • film rangkai suara
6.
Visual Gerak
  • film bisu dengan judul (caption)
7.
Visual Gerak dengan Audio
  • film suara
  • video/vcd/dvd
8.
Benda
  • benda nyata
  • model tirual (mock up)
9.
Komputer
  • media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted Instructional) & CMI (Computer Managed Instructiona
Klasifikasi & Jenis Media
KLASIFIKASI
JENIS MEDIA
Media yang tidak diproyeksikan
Realia, model, bahan grafis, display
Media yang diproyeksikan
OHT, Slide, Opaque
Media audio
Audio K aset, Audio V ission, aktive Audio Vission
Media video
Video
Media berbasis komputer
Computer A ssisted I nstructional ( Pembelajaran Berbasis Komputer)
Multimedia kit
Perangkat praktikum
Media yang Tidak Diproyeksikan
•  Realita : Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
• Model : Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda
  sesungguhnya
• Grafis : Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan(Grafik, Chart, Poster, Kartun)
• Display : Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.
Media Video
• Kelebihan
– Dapat menstimulir efek gerak
– Dapat diberi suara maupun warna
– Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya.
– Tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya
• Kekurangan
– Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya
– Memerlukan tenaga listrik
– Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalam pembuatannya
C. Media Sebagai Sumber Belajar     
        Udin Saripudin dan Winataputra (199;65) mengelompokkan sumber “belajar menjadi lima kategori yaitu : manusia, buku / perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan media pendidikan.Karena itu sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.       
D. Macam-macam Media       
      Klasifikasi media dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya dan dari bahan serta cara pembuatannya.
1) Dilihat dari jenisnya, Media dibagi ke dalam :      
a. Media Auditif        
      Adalah media yang hanya mengandalkan kemmpuan suara saja, seperti : radio, cassette recorder, piringan hitam media ini tidak cocok untuk orang yang mempuyai kelainan dalam pendengaran.   
b. Media Visual          
      Adalah media yang mengandalkan indra penglihatan. Media ini menampilkan gambar diam seperti film, rangkai foto, gambar atau lukisan, cetakan dan juga yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti filmbisu,dan film kartun.       
c. Media Audiovisual 
     Adalah media yang mempunyai unsur rupa dan gambar. 
Media ini dibagi ke dalam :   
1. Audiovisual diam   
2. Audiovisual gerak  
2) Dilihat dari daya liputnya, Media dibagi ke dalam :         
a. Media dan daya liput luas dan serentak.    
Contoh : radio dan televise.   
b. Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat.
Contoh : film, soun slide, film rangkai.         
c. Media untuk pengajaran individual           
Media ini digunakan hanya untuk seorang diri          
Contoh : modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.        
3) Dilihat dari bahan pembatannya, Media dibagi :   
a. Media sederhana    
b. Media kompleks     
E. Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Metode          
       Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran.         
1. Tujuan Pemilihan   
       Memilih media harus dengan maksud dan tujuan yang jelas.     
2. Karakteristik Media Pengajaran     
       Setiap media mempunyai karakteristik tertentu jadi pemahaman. Karakteristik media sangat diperlukan dalam penetapan penggunaan media.                       
3. Alternatif Pilihan   
       Guru harus mampu menetapkan atau memutuskan media yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran.                              
F. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media   
       Disamping harus memenuhi prinsip pemilihan dalam penggunaan media juga harus memperhatikan faktor – faktor :           
a. Objektivitas
b. Program Pengajaran           
c. Sasaran Program     
d. Situasi dan kondisi
e. Kualitas Teknik      
f. Keefektifan dan Efisiensi penggunaan.     
G. Pengembangan dan Pemanfaatan Media Sumber 
       Peranan media akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya. Ketika fungsi-fungsi media pelajaran diaplikasikan ke dalam proses belajar mengajar maka akan terlihat peranannnya sebagai berikut :  
a. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.       
b. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa.      
c. Media sebagai sumber belajar bagi siswa.  
       Bertolak dari fungsi dan peranan media diharapkan pemahaman guru terhadap media menjadi lebih jelas, sehingga tidak memanfaatkan media secara sembarangan. Guru dapat mengembangkan media sesuai kemampuannya dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip dan faktor-faktor dalam memilih dan menentukan media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.     
Langkah-langkah dalam pemanfaatan media.           
1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.    
2. Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan memanfaatkan media massa yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.        
3. Persiapan kelas. Siswa atau kelas harus mempunyai persiapan dalam menerima pelajaran dengan menggunakan media tertentu.           
4. Langkah penyajian dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran.     
5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran.  
6. Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.








JADILAH GURU YANG BAIK (Tujuh Hukum Mengajar)

John  Milthon  Gregory  merupakan  penulis  buku  yang  terkenal  tentang Tujuh  Hukum  Mengajar.  Inilah  beberapa  petunjuk  yang  perlu  dipersiapkan oleh seorang guru yang baik.
  1. Persiapkan   bahan   pelajaran   dengan   mempelajarinya   berulang-ulang. Jangan mengandalkan bahwa kita sudah pernah mempelajarinya karena apa yang kita ketahui dahulu pasti sebagian sudah terhapus dari ingatan kita.
  2. Carilah   urutan   yang   logis   dari   tiap   bagian   dalam   pelajaran   yang dipersiapkan tersebut. Setiap pelajaran selalu berangkat dari pengertian-pengertian dasar yang sederhana baru ke tingkat pengertian yang tinggi. Pelajari urut-urutan yang logis dari pelajaran yang dipersiapkan tersebut sampai  terwujud  suatu  pengertian  yang  dapat  saudara  uraikan  dengan kata-kata sendiri.
  3. Carilah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit dimengerti oleh siswa. Khususnya prinsip-prinsip abstrak.
  4. Carilah  hubungan  antara  apa  yang  diajarkan  dan  kehidupan  sehari-hari siswa.  Hubungan-hubungan  inilah  yang  akan  menentukan  nilai  praktis penerapan dari pelajaran itu.
  5. Gunakan  sebanyak  mungkin  sumber  referensi  berupa  buku-buku  atau bahan-bahan yang sesuai, tetapi pahami dahulu sebaik-baiknya sebelum menyampaikan kepada siswa.
  6. Harap  diingat  bahwa  lebih  baik  mengerti  sedikit,  tetapi  benar-benar mantap daripada mengetahui banyak, tetapi kurang mendalam.
  7. Sediakan waktu yang khusus untuk mempersiapkan tiap pelajaran sebelum berdiri  di  depan  kelas.  Dengan  persiapan  matang,  kita  akan  semakin menguasai pengetahuan dan gambaran apa yang diajarkan akan semakin jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar